Karimun – Perkumpulan Profesi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karimun (PPK3-K) menggelar acara peringatan Dies Natalis Ke-9 dengan mengusung tema “Bersatu, Berintegritas, dan Berkreatifitas Membangun K3 Tangguh di Era Global dan Digital” Gedung Nasional, Sabtu, 28 September 2025.
Acara ini menjadi forum penting bagi para profesional K3 untuk memperkuat komitmen dan adaptasi terhadap dinamika keselamatan kerja di era modern. Kegiatan dihadiri Pengawas Disnakertrans Provinsi Kepulauan Riau, Ria Iswety, S.H. Kehadiran Ria Iswety menegaskan sinergi yang kuat antara organisasi profesi K3 dan instansi pengawasan dalam memastikan terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat.
“Peran PPK3-K sangat signifikan dalam membantu tugas UPT Pengawas Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Riau di Kabupaten Karimun. Mereka menjadi kepanjangan tangan dalam menyosialisasikan dan mengedukasi standar K3 secara berkelanjutan kepada para pekerja dan perusahaan,” ujar Ria. Ia menekankan bahwa kemitraan antara organisasi profesi dan pemerintah adalah kunci dalam konteks pengawasan K3.
Meski demikian, Ria Iswety tak menampik adanya tantangan yang dihadapi UPT Pengawas Tenaga Kerja Provinsi Riau saat ini, terutama dalam memastikan kepatuhan perusahaan di Kabupaten Karimun terhadap regulasi K3. “Tantangan utama adalah variasi pemahaman dan komitmen dari berbagai sektor industri. Selain itu, kecepatan perkembangan teknologi dan globalisasi juga menuntut kami untuk terus meng-upgrade kemampuan pengawasan agar relevan dengan kondisi industri terkini,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum PPK3-Karimun, Budianto memberikan pandangannya terkait tantangan yang harus dihadapi oleh para profesional K3 lokal di tengah iklim investasi global.
Ia secara spesifik menyoroti keberadaan PT. Saipem Karimun Branch, salah satu perusahaan besar di dunia yang beroperasi di Kabupaten Karimun. “Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah terkait kemampuan berbahasa Inggris dan sertifikasi internasional, seperti sertifikasi NEBOSH yang dikeluarkan oleh United Kingdom. Di PT. Saipem, sertifikasi ini sudah diberlakukan, menuntut anggota kita untuk meningkatkan kualifikasi diri secara global,” ungkap Budi.
Menyikapi hal tersebut, Budi menyatakan bahwa PPK3-K sedang mengupayakan langkah konkret melalui program unggulan jangka pendek. “Kami fokus pada pelatihan/training bagi masyarakat yang baru bergabung di dunia K3. Ini adalah investasi awal untuk memastikan anggota kita siap bersaing,” lanjut Budi.
Budianto menutup pernyataannya dengan pesan motivasi kepada putra-putri daerah Kabupaten Karimun. “Kepada seluruh putra-putri Karimun, memang sulit untuk menghalangi masuknya tenaga kerja luar daerah, itu adalah konsekuensi dari pembangunan dan globalisasi. Cara terbaiknya adalah mengasah skill dan kompetensi yang kita miliki agar kita menjadi pilihan utama bagi industri di Karimun,” pungkas Budi.
Acara Dies Natalis ini ditutup dengan komitmen bersama dari pengurus dan anggota PPK3-K untuk terus bergerak maju, menjadikan K3 sebagai fondasi utama dalam pembangunan industri yang tangguh, aman, dan berintegritas di Kabupaten Karimun. (Dinda)
